Selasa, 20 Maret 2012

membaca dalam bahasa indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG

Di kalangan remaja tentu sering melakukan kegiatan membaca. Hal-hal yang biasa di lakukan adalah :
ü  Membaca dengan bersuara,
ü  Bibir bergerak-gerak,
ü  Kepala bergerak ke kiri dan ke kanan,
ü  Menggunakan jari untuk menunjuk bacaan, dan
ü  Mata bergerak kembali ke belakang untuk mengulang kata yang telah di baca.
Hal-hal ini haruslah di hindari karena dapat menggangu proses saat membaca dan pemahaman isi bacaan.
Membaca pada umumnya suatu kegiatan yang mengasyikkan, apalagi menyangkut hal-hal yang menarik dari buku. Tapi kadangkala ada juga anak yang tidak suka membaca di karenakan kurangnya minat membaca yang di tumbuhkan dalam dirinya.
Membaca merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan banyak manfaat. Di samping itu juga tidak membutuhkan banyak biaya untuk memperoleh ilmu yang tak terbatas.
Selanjutnya membaca nyaring merupakan suatu kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang.



B.  RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimanakah hakikat membaca itu?
2.      Apa saja tujuan dalam membaca?
3.      Bagaimanakah teks dalam membaca?
4.      Bagaimanakah teknik dan strategi pembelajaran dalam membaca?


C.    TUJUAN

1.      Memahami hakikat membaca.
2.      Mengetahui tujuan dalam membaca.
3.      Memahami teks membaca.
4.      Memahami teknik dan strategi pembelajaran membaca.



































BAB 2
PEMBAHASAN


A.  HAKIKAT MEMBACA

                  Pada hakikatnya, aktivitasnya membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang di lakukan pada saat membaca.
Proses membaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah :
1.      Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol menulis.
2.      Aspek perceptual, yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang di lihat sebagai simbol.
3.      Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada.
4.      Aspek berfikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi yang di pelajari dari materi yang di pelajari.
5.      Aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan membaca.
Interaksi antara kelima aspek tersebut secara harmonis akan menghasilkan pemahaman membaca yang baik, yakni terciptanya komunikasi yang baik antara penulis dan pembaca.


B.  TUJUAN MEMBACA

Pemahaman terhadap bacaan dapat di pandang sebagai suatu proses yang bergulir terus-menurus, dan berkelanjutan. Membaca pemahaman sebagai sebuah proses mempercayai bahwa upaya memahami bacaan sudah terjadi ketika kita belum membaca buku apapun.
Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas, tujuan yang di maksud meliputi:
a.       Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan.
b.      Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan.
c.       Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan.
d.      Menggali simpanan pengetahuan dengan skemata siswa tentang suatu topik.
e.       Memberikan kesempatan kepada siswa melakukan eksperimentasi.
f.       Untuk meneliti sesuatu yang di paparkan dalam bacaan.

C.  TEKS MEMBACA

Teks bacaan, sebagai bahan pembelajaran membaca, sebaiknya memiliki karakteristik yang jelas sehingga cukup kaya bila di gunakan sebagai latihan pengenalan kata pada sampai strategi-strategi membaca. Teks yang di pilih sebagai bahan bacaan yang berisikan kata-kata, kalimat, paragraf, dan tampak sebagai teks yang utuh.

a.     Pemahaman Membaca
Pemahaman terhadap makna kalimat yang di lakukan secara sistematis akan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Kalimat itu akan di analisis satuan bagian-bagiannya, kata-kata penghubung yang menghubungkan pikiran-pikiran yang ada di dalamnya, dan selanjutnya mengadakan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa, dengan pertanyaan apa, mengapa, siapa yang berperan, dan di mana peristiwa berloangsung. Kegiatan memahami dengan kalimat-kalimat yang di ambil bermakna bagi kehidupan siswa.

b.    Pola-pola Organisasi Paragraf
Susunan internal paragraf dalam membaca yang berisi informasi dapat mengandung berbagai pola pengorganisasian, yaitu membuat daftar dari sesuatu, menerapkan sesuatu secara kronologi, perbandingan, kontras, dan sebab akibat. Ada beberapa tipe-tipe teks bacaan :
1.      Paragraf Naratif
Biasanya paragraf ini memiliki beberapa unsur seperti latar (setting), tema, pemaparan sifat-sifat tokoh karakter, dsb. Untuk memahami teks, siswa tidak hanya memahaminya melalui pola-pola kalimat saja, tetapi siswa perlu juga mengetahui jenis teks yang mereka baca. Meskipun peristiwanya di tuturkan secara kronologis, kadang-kadang paragraph di susun dengan urutan kilas balik (flashback).

2.      Paragraf Ekspositori
Isi utamanya tentang penjelasan, biasanya terdiri dari berbagai macam paragraf. Lazimnya di mulai dengan satu atau lebih paragraf pengantar, kemudian di ikuti beberapa paragraf yang menerangkan topik. Dalam upaya mengembangkan karangannya, pengarang juga sering menyelipkan paragraf transisi yang berisikan perpindahan pikiran yang satu ke pikiran yang lainnya. Paragraf ekspositori ini biasanya di tutup dengan paragraph berisi kesimpulan.

3.      Paragraf Ringkasan
Biasanya muncul pada akhir bagian, dalam paragraf ini biasanya penulis menyajikan apa yang telah di uraikan sebelumnya meskipun tulisan itu belum sampai pada bagian akhir.


D.  TEKNIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA

Untuk meningkatkan pemahaman terhadap keseluruhan teks, biasanya guru menerapkan kegiatan prabaca, kegiatan inti membaca, dan kegiatan pascabaca dalam pembelajaran membaca.

a.     Kegiatan Prabaca
Kegiatan ini di maksudkan untuk menggugah perilaku siswa dalam penyelesaian masalah dan motivasi penelahan materi bacaan.
1.      Gambaran awal
Berisi informasi yang berkaitan dengan isi cerita, dapat meningkatkan pemahaman. Gambaran awal cerita kepada siswa yang di rancang sebagian untuk membangun latar belakang pengetahuan tentang cerita tersebut dapat membantu membangun latar belakang pengetahuan tentang cerita tersebut dan dapat menyimpulkan isi bacaan.

2.      Petunjuk untuk melakukan antisipasi
Petunjuk antisipasi merupakan sarana kegiatan awal membaca. Petunjuk semancam ini di rancang untuk menstimulasi pikiran, beri pertanyaan-pertanyaan deklaratif, yang sebagian mungkin ada yang tidak benar, yang berkaitan dengan materi yang akan di baca. Sebelum membaca, siswa di minta untuk memberikan respon terhadap pernyataan itu sesuai  dengan pengalaman yang mereka miliki dan mendiskusikannya. Petunjuk antisipasi dapat di lanjutkan pada kegiatan akhir membaca dengan cara mengulang proses tersebut seteloah membaca, lalu mempertimbvangkan masukan dari bacaan tersebut yang tampak pada gabungan petunjuk antisipasi dan reaksi.

3.      Pemetaan semantik
Merupakan strategi prabaca yang baik, sebab kegiatannya memperkenalkan kosakata yang akan di temukan dalam bacaan dan dapat menggugah skemata yang berkaitan dengan topik bacaan. Hal ini memungkinkan siswa dapat menghubungkan informasi yang baru dalam bacaan dengan pengetahuan awal mereka.

4.      Menulis sebelum membaca
Menyuruh siswa menulis pengalaman pribadi yang relevan, sebelum mereka membaca materi, bermanfaat pada kegiatan mengerjakan tugas, respon yang lebih rumit terhadap karakter, dan reaksi yang lebih positif.

5.      Drama/simulasi (creative/drama)
Guru dapat menggambarkan situasi yang di kembangkan dalam cerita sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Sesudah itu, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca cerita yang sebenarnya. Guru dapat memerangkan beberapa karakter untuk membantu bmelanjutkan drama itu dan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan latar, watak, emosi dan kritik.

b.    Kegiatan Inti Baca
Beberapa strategi dan kegiatan dalam membaca dapat di gunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Strategi yang di maksud adalah :
1.      Strategi Metakognitif
Metakognitif berkaitan dengan pengetahuan seseorang atas penggunaan kemampuan intelektual otaknya dan usaha sadar dalan memonitori atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektual tersebut. Metakognitif ini meliputi cara terjadinya berfikir.

2.      Cloze Procedure
Di gunakan untuk meningkatkan pemahaman dengan cara menghilangkan sejumlah informasi dalam bacaan dan siswa di minta untuk mengisinya. Latihan cloze tidak hanya baik untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap teks bacaan, tetapi juga baik di gunakan untuk menguji penguasaan tata bahasa. Dalam pelaksanaanya, cloze procedure melibatkan penghilangan huruf, suku kata, frasa, klausa atau sebuah kalimat.
Cloze procedure dapat di gunakan guru untuk mengajarkan kemampuan membaca, bukan untuk tes.

3.      Pertanyaan Pemandu
Selama membaca, pertanyaan memandu sering di gunakan untuk meningkatkan pemahaman. Siswa dapat di latih untuk mengingat fakta dengan cara mengubah fakta itu menjadi “mengapa”. Pertanyaan pemandu dapat di ajukan oleh guru kepada siswa atau di ajukan siswa untuk dirinya sendiri ketika sedang membaca.

c.      Kegiatan Pascabaca
Ada beberapa kegiatan dan strategi yang dapat di lakukan siswa setelah membaca, yaitu :
1.      Memperluas kesempatan belajar
2.      Mengajukan pertanyaan
3.      Mengadakan pameran visual
4.      Melaksanakan pementasan teater actual
5.      Menuturkan kembali apa yang telah di baca kepada orang lain
6.      Mengaplikasikan apa yang di peroleh dari membaca ketika melakukan sesuatu.




































BAB 3
PENUTUP



A.  KESIMPULAN

                  Membaca merupakan kegiatan memahami bahasa tulis. Dalam sebuah teks ada kemungkinan terdapat kalimat yang demikian akan menggangu pemahaman siswa terhadap makna secara keseluruhan. Oleh sebab itu, siswa perlu di beri bekal untuk memahami makna kalimat.
                  Menghargai karya seni sama halnya dengan menghormati dan memperhatikan karya seni. Karya seni di perhatikan karena kandungan isi danb bentuk ekspresinya penting dalam bagi kita. Penting dalam artian memberikan hiburan dan manfaat. Seperti halnya apa yang di baca, secara tidak sengaja kita sudah menghargai karya tulis orang lain dengan membacanya.

B.  SARAN

Mungkin dalam pembuatan makalah kami ini terdapat kesalahan, jadi agar kiranya kritik dan saran yang membangun.















DAFTAR PUSTAKA


Keterampilan bahasa Indonesia. 2012. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Sawali, kalimasadha jimat. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Citra Aji Parama
Suryandaru ,Anindito. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar